Skip to main content

Tentang Toleransi

Dulu waktu kecil, saya ingat pernah sekolah di TK Aisyiyah, sebuah TK Islam yang sangat lekat dengan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah. Kemudian, sejak SD hingga perguruan tinggi, saya mengenyam pendidikan di sekolah umum yang terdiri atas berbagai macam, suku, agama, dan kelas sosial.  Dengan latar belakang tersebut ditambah dengan pergaulan yang cukup luas dengan teman-teman, saya berhasil membina hubungan baik dengan rekan-rekan yang berbeda suka maupun agama.


Bagi teman-teman yang bersekolah di Indonesia, ada tiga istilah yang selalu ditanamkan oleh pendidik, yaitu toleransi, tenggang rasa dan gotong royong. Ketiga istilah ini menurut saya merupakan fondasi masyarakat Indonesia dalam melangsungkan interaksi antar pribadi atau kelompok dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut pengertian yang disarikan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, gotong royong merupakan tindakan yang dilakukan bersama antar masyarakat untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Gotong royong sering diaplikasikan dalam bentuk ronda malam atau kerja bakti lingkungan di wilayah pemukiman. Warga secara bersama-sama bahu membahu bekerjasama menciptakan lingkungan yang nyaman.

Kemudian, tenggang rasa sering diartikan sebagai sebuah sikap simpati agar tindakan kita tidak menyinggung perasaan orang lain.

Sedangkan toleransi merupakan sebuah tindakan menghargai kepercayaan atau pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita. Saat ini ramai sekali orang membahas mengenai larangan mengucapkan selamat atas hari raya agama yang berbeda dengan kita. Ada pihak yang merasa tindakan tersebut adalah haram hukumnya, kemudian ada pula yang membolehkan.

Saya agak heran kenapa harus terjadi perdebatan tersebut. Sejujurnya saya dulu merupakan orang yang mengharamkan mengucapkan selamat atas perayaan hari raya agama lain, tapi setelah saya banyak menambah wawasan dan bergaul dengan berbagai macam orang, saya memahami bahwa dunia ini begitu luas dan banyak hal yang bisa kita gali untuk kebaikan bersama. Sekedar mengucapkan selamat merupakan wujud penghargaan yang bisa kita berikan kepada sesama, jadi sebaiknya kita tidak terlalu paranoid dengan tindakan tersebut.

Buat teman-teman yang tidak ingin mengucapkan selamat atas perayaan hari raya agama lain, silakan jalankan kepercayaan kalian dan jangan lah menusik orang yang berpeda pandangan dengan kalian. Indah bukan?

Merry Christmas!




Comments