His Story? or History? Kalau dengar kata sejarah kita pasti terbayang kejadian-kejadian yang diceritakan melalui TV, buku, atau bahkan cerita dari saksi hidup suatu peristiwa. Namun, sadarkah kita bahwa cerita dari suatu peristiwa terkadang sangatlah subjektif. Mengapa subjektif? Ada satu adagiom yang cukup terkenal diucapkan oleh Winston Churchill, mantan Perdana Menteri Inggris, yaitu: Sejarah ditulis oleh para pemenang. Berangkat dari adagiom tersebut, munculah frase "History or His Story?" Karena memang untuk mendapatkan kisah sejarah yang obyektif sangat lah sulit. Biasanya kisah-kisah sejarah sudah dicampur dengan beberapa nilai-nilai yang dianggap pihak "pemenang" tadi bisa menambah heroik suatu kisah sejarah. Lalu bagaimana kita dapat menilai suatu peristiwa merupakan pandangan obyektif dari sejarawan? Misal pada suatu peristiwa X melakukan pemboman di salah satu kedutaan negara sahabat di Jakarta. Fokuslah pada fakta. Fakta 1, X melakukan pemboman. ...
Beda Belum Tentu Salah, Seragam Belum Tentu Benar