![]() |
https://emerhub.com/id/wp-content/uploads/Financial-Management.jpg |
Kemudian beberapa tahun terakhir, akun Jouska yg ramai di instagram mulai booming dengan pembahasan 'dongeng' kasus2 klien mereka dengan bahasa yg anak muda banget dan kasus yg real bgt. Pelan2 semakin byk akun2 ttg perencana keuangan yg muncul.
Kemunculan akun2 perencana keuangan tersebut merupakan jawaban atas tingginya kelas menengah di Indonesia dan rendahnya kesadaran finansial atau financial literacy yg rendah. Sehingga korban2 investasi bodong masih kerap terjadi dan investasi pada instrumen legal spt deposito, surat utang negara, serta saham sangat rendah peminat dari investor nasional.
Kemunculan akun2 perencana keuangan ini sejalan dengan pertumbuhan investor nasional dalam pasar modal Indonesia. Karena perencana keuangan ini memiliki tugas untuk memberikan edukasi terkait pengaturan keuangan personal termasuk bagaimana mengelola penghasilan agar aset dapat terus tumbuh. Salah satu pertumbuhan aset ditopang oleh bagaimana kita bisa menghasilkan lebih banyak uang dengan melakukan investasi.
Sejalan dengan kampanye "Yuk Nabung Saham" yg dilakukan Bursa Efek Indonesia. Dari sebelumnya investor dalam negeri hanya berjumlah sekitar 125 ribu atau 30% dr total investor yg berinvestasi di pasar modal Indonesia, kini jumlah investor nasional telah berjumlah 2jt investor dan 60% nya adalah kalangan milenial.
Selain itu, partisipasi generasi milenial di surat utang negara juga telah mencapai lebih dari 50% investor pada seluruh surat utang negara yg dikeluarkan di tahun 2019.
Namun, selain aspek investasi, bagian terpenting dalam perencanaan keuangan adalah ketersediaan dana darurat. Dana darurat ini penting dimiliki oleh setiap orang. Fungsinya apa dana darurat ini? Pernah ga mendadak ponsel kita rusak dan harus segera ganti, atau kendaraan kita mendadak perlu masuk bengkel dan membutuhkan biaya yg cukup besar atau mendadak kita di PHK oleh perusahaan tempat kita kerja? Ya kira2 utk itulah adanya dana darurat.
Berapa besar dana darurat yg ideal? Dari beberapa akun perencana keuangan yg gue ikutin, besarnya dana darurat ideal adalah 12 bulan pengeluaran rutin kita. Atau ada juga yg cukup dengan 6 bulan pengeluaran. Jadi kalo dalam sebulan kita punya pengeluaran sebesar 5jt, maka besarnya dana darurat ideal adalah 12bulanx5jt atau 60 juta.
Selain kebutuhan investasi dan dana darurat, satu hal lagi yg juga penting adalah bagaimana kita bisa menjamin kelangsungan hidup kita tanpa mengorbankan investasi dan dana darurat, yaitu asuransi. Biasanya asuransi dasar yg penting utk kita miliki adalah asuransi jiwa dan kesehatan.
Ingat ya, asuransi bukan instrumen investasi. Asuransi adalah alat proteksi. Jika kita meninggal maka ahli waris kita diharapkan dapat bertahan hidup dari uang pertanggungan yg kita dapat dari asuransi. Atau jika kita sakit dan membutuhkan biaya perawatan, maka bisa ditanggung oleh asuransi.
Itulah sedikit info yg bisa gue share tentang perencanaan keuangan. Kalo bicara perencanaan keuangan ingat DIA (Dana darurat, Investasi, Asuransi).
Comments
Post a Comment